Selasa, 17 Juli 2012

Sedikit tentang Komentar Subjektif dan Objektif

Awalnya akan saya permudah saja. 
Objektif adalah sebuah pendapat yang seperti ini : cerita anda ada ininya.
Subjektif adalah sebuah pendapat yang seperti ini : (menurut saya) cerita anda ada ininya

Yang repot adalah bila sebuah pendapat subjektif, dikira objektif, misalnya : "Lah, faktanya, cerita anda jelek, kok. Buktinya tuh lihat, ga ada yang baca kan?"

Padahal sesungguhnya fakta yang ia berikan sebagai bukti sangat lemah, terutama apabila dinilai dari jumlah komentar dan hit rate dalam bagan statistik arus internet. Karena tidak ada yang komentar bukan berarti ceritanya jelek. Hit rate yang rendah bukan berarti ceritanya jelek. Tidak ada komentar yang masuk bisa saja menandakan tidak ada yang memahami cerita itu sehingga tidak ada yang bisa berkomentar apapun. Sementara hit rate yang rendah bisa saja terjadi karena judulnya kurang menarik.

Pokoknya apapun yang berbau relatif (cantik, baik, berat, susah, mudah, dll ... bahkan adil) itu sifatnya pasti subjektif. 

Objektif adalah sesuatu yang empiris. Untuk itu mari saya jelaskan maksud saya dengan empiris terlebih dahulu untuk menghindari kesalah-pahaman yang mungkin bisa terjadi. Empiris adalah sesuatu yang dapat dibuktikan kenyataannya. Saking benarnya sampai-sampai sesuatu yang empiris bisa membuat seseorang "meramal". Contoh : fisika, kimia, dan ilmu-ilmu pasti lainnya. 1 + 1 = 2 secara matematika itu adalah empiris. Maka dari itu seseorang dapat menebak bila ada satu orang di dalam ruangan, dan jika ada satu orang lagi yang masuk ke dalam ruangan yang sama, maka jumlah orang di ruangan itu seharusnya menjadi dua. Itu adalah empiris.

Komentar objektif biasanya mengacu pada kesalahan EYD atau ejaan. Maka dari itu sesungguhnya komentar objektif adalah komentar yang disukai? Belum tentu. Justru tampaknya komentar yang paling disukai adalah komentar yang sangat subjektif, namun subjektivitasnya sangat sejalan dengan si penulis. Maka dari itulah, penulis yang paling bahagia adalah penulis yang karyanya dapat dipahami oleh pembacanya karena maksud yang hendak ia sampaikan, dapat diterima dengan baik oleh pembacanya.